Pengaruh PAD, DBH, DAU dan DAK Terhadap Belanja Modal Daerah Sumatera Utara Tahun 2017-2019

Nina Purnasari; Elfrika  Sitompul; Desy Krisda  Laowo

doi:10.33395/owner.v6i2.765

Authors

Nina Purnasari Univeritas Prima Indonesia
Elfrika Sitompul Universitas Prima Indonesia
Desy Krisda Laowo Universitas Prima Indonesia

DOI:

10.33395/owner.v6i2.765

Abstract

The purpose of this study was to determine and analyze the effect of Regional Original Income (PAD), Revenue Sharing Funds (DBH), General Allocation Funds (DAU) and Special Allocation Funds (DAK) on North Sumatra Regional Capital Expenditures. In this study, the population used is all district and city governments in North Sumatra Province and has a complete APBD report during the research period during the 2017-2019 period. The sampling technique was saturated sampling and the number of samples used in this study were 33 districts and cities in North Sumatra Province which were divided into 25 districts and 8 cities. This study uses the method of documentation. The data consists of a report on the realization of the regional revenue and expenditure budget. This study uses a quantitative approach and the type of research used is descriptive statistical method. The results of the study show that PAD partially does not have a positive effect on district/city capital expenditures in North Sumatra Province 2017-2019. DBH partially positive and significant effect on district/city capital expenditure in North Sumatra Province 2017-2019. The DAU partially has a positive and significant effect on district/city capital expenditures in North Sumatra Province 2017-2019. DAK partially does not have a positive effect on district/city capital expenditure in North Sumatra Province 2017-2019. And simultaneously PAD, DBH, DAU and DAK have a positive effect on district/city capital expenditure in North Sumatra Province 2017-2019.

Downloads

Download data is not yet available.

Plum-X Analityc

References

Ardhani, P. (2011). Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dan Dana Alokasi Khusus Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal (Studi Pada Pemerintah Kabupaten/Kota Di Jawa Tengah). Universitas Diponegoro.

Aswati, V. H. (2018). Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah dan Dana Alokasi Umum Terhadap Pengalokasian Belanja Modal. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia STIESIA Surabaya.

Fajri, A. (2016). Pengaruh belanja modal terhadap pertumbuhan ekonomi provinsi-provinsi di Sumatera. E-Jurnal Perspektif Ekonomi Dan Pembangunan Daerah, 5(1), 29–35.

Ghozali, I. (2018). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 25. Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hairiyah, Malisan, L., & Fakhroni, Z. (2018). Pengaruh dana alokasi umum DAU dana alokasi khusus DAK dan pendapatan asli daerah PAD terhadap belanja modal. KINERJA: Jurnal Ekonomi Dan Manajemen, 14(2). http://dx.doi.org/10.29264/jkin.v14i2.2483

Hakim, L. (2014). Pengaruh Belanja Modal Terhadap Pertumbuhan Ekonomi. 3(1).

Jaya, I. P. N. P. K., & Dwirandra, A. A. N. B. (2014). Pengaruh Pendapatan Asli Daerah Pada Belanja Modal Dengan Pertumbuhan Ekonomi Sebagai Variabel Pemoderasi. Universitas Udayana.

Kasiram, M. (2008). Metode Penelitian. UIN-Malang Pers.

Mardiasmo. (2002). Akuntansi Sektor Publik. Andi.

Mulyati, S., & Yusriadi. (2018). Dana Bagi Hasil dan Dana Alokasi Umum Terhadap Belanja Daerah Pada Provinsi Aceh. AGREGAT: Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, 1(2), 211–220.

Pelealu, A. (2013). Pengaruh Dana Alokasi Khusus (DAK), dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Terhadap Belanja Modal Pemerintah Kota Manado Tahun 2003-2012. Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 1(4), 1189–1197.

Prakosa, K. B. P. (2004). Analisis Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU) dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Terhadap Prediksi Belanja Daerah (Studi Empirik di Wilayah Propinsi Jawa Tengah dan DIY). Jurnal Akuntansi Dan Auditing Indonesia (JAAI), 8(2).

Rachmawati, M. (2016). Pengaruh Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, dan Pendapatan Asli Daerah Terhadap Alokasi Belanja Modal (Studi Kasus pada Kabupaten di Provinsi Papua dan Papua Barat). Akuntansi, 1–11.

Sinulingga, S. (2014). Metode Penelitian (Edisi 3). USU Press.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Dan R&D. Alfabeta.

Suryani, F., & Pariani, E. (2018). Pengaruh Pendapatan Asli Daerah dan Dana Alokasi Umum Terhadap Belanja Modal Pada Kabupaten/Kota Di Provinsi Riau. PEKA, 6(1).

Susanti, S., & Fahlevi, H. (2016). Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Belanja Modal (Studi Pada Kabupaten/Kota Di Wilayah Aceh). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi (JIMEKA), 1(1), 183–191.

Syukri, M. (2019). Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus Terhadap Anggaran Belanja Modal Kabupaten & Kota Provinsi Sulawesi Selatan. Universitas Andi Djemma.

Utary, V. S. (2021). Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (Pad) Dan Dana Alokasi Khusus (Dak) Terhadap Belanja Modal Pemerintah Daerah Kota Sukabumi. II(1). http://eprints.ummi.ac.id/1454/%0Ahttp://eprints.ummi.ac.id/1454/4/BAB I.pdf

Wandira, A. G. W. (2013). engaruh PAD, DAU, DAK, dan DBH Terhadap Pengalokasian Belanja Modal. Accounting Analysis Journal, 2(1). https://doi.org/10.15294/aaj.v2i1.1158

Waryanto, P. (2017). Pengaruh Belanja Modal Terhadap Petumbuhan Ekonomi Di Indonesia. Indonesian Treasury Review, 2(1).

Widiasih, N. N., & Gayatri. (2017). Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Bagi Hasil Pada Belanja Modal Kabupaten/Kota di Provinsi Bali. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 18(3), 2143–2171. https://ojs.unud.ac.id/index.php/Akuntansi/article/view/25832

Wulandari, Y. (2014). Pengaruh Dana Bagi Hasil terhadap Belanja Daerah pada Kabupaten dan Kota di Indonesia. JURNAL AKUNTANSI, 2(1).

Yovita, F. M. (2011). Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah dan Dana Alokasi Umum Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal (Studi Empiris pada Pemerintah Provinsi Se Indonesia Periode 2008 – 2010). Diponegoro Jurnal Of Accounting.

https://biroadpim.sumutprov.go.id/dukung-produksi-pertanian-2019-pemprov-sumut-rehab-23-daerah-irigasi-seluas-26-556-ha/ diakses 2 Januari 2022